Perusahaan besutan Mark Zuckerberg yaitu Facebook melakukan langkah besar dalam menghadapi Wabah Covid-19. Dengan langkah sigap bekerjasama dengan Carnegie Mellon University. Facebook meluncurkan sebuah survei kesehatan untuk penggunanya. Survei ini dibuat bertujuan untuk menciptakan ‘heat maps’ infeksi virus corona.
Didalam Platformnya, Facebook akan menampilkan tautan di bagian atas News Feed. Ketika Tautan ini ditekan, tautan akan mengarahkan pengguna ke survei yang akan menanyakan kepada para pengguna mengenai gejala yang mereka alami serta lokasi saat ini.
hasil dari survei tersebut akan digunakan sebagai bahan peneliti untuk melacak penyebaran COVID-19 dan memperkirakan daerah mana yang membutuhkan dukungan kesehatan lebih.
Dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (7/4/2020) dalam blog post-nya, Facebook mengatakan peneliti dari Carnegie Mellon tidak akan membagikan hasil survei individual dengan Facebook. Facebook juga tidak akan membagikan informasi tentang penggunanya dengan peneliti. Dalam artian sesungguhnya, Facebook dan para peneliti secara komitment untuk menjaga informasi baik mengenai identitas maupun kondisi kesehatan para pengguna Facebook. Survei yang dilakukan lebih terkhusus untuk melacak dan mempetakan sebaran virus COVID-19.
Untuk saat ini, fitur survey ini masih di luncurkan untuk wilayah Amerika Serikat. Namun berdasarkan postingan di akun pribadinya, Mark Zuckerberg mengatakan proyek ini bisa diperluas jangkauannya jika hasilnya bagus.
“Kami mulai menggulirkannya di AS minggu ini, dan jika hasilnya menjanjikan maka kita akan memperluasnya secara global dalam beberapa hari ke depan,” tulis Zuckerberg.
Secara bersamaan Facebook juga meluncurkan tiga peta Disease Prevention Maps terbaru. Fitur ini di fungsikan untuk memantau pergerakan orang di suatu wilayah. Facebook berharap data ini bisa digunakan dengan data lainnya yang dimiliki otoritas untuk menentukan daerah mana yang kemungkinan menjadi lokasi wabah COVID-19 selanjutnya.
Peta ini terdiri dari tiga komponen yaitu peta pertama yang menunjukkan kemungkinan seseorang di satu daerah berhubungan dengan orang di daerah lain. Peta kedua menunjukkan apakah orang di suatu wilayah tetap tinggal di rumah, dan datanya bisa membantu peneliti untuk melihat jika social distancing bisa efektif. Terakhir peta yang menunjukkan pertemanan antar negara dan negara bagian yang juga bisa membantu melacak penyebaran virus corona.
Facebook menyapaikan, bahwa mereka tidak akan menampilkan pola pergerakan individu yang spesifik. Data ini juga tidak akan digunakan untuk mengidentifikasi pengguna yang tidak menuruti anjuran social distancing.
Untuk Sobat yang dirumah aja tetap aktiv dan semangatya. supaya lancar segala aktivitasmu internetnya Routelink Aja!!!